Trachea
Merupakan lanjutan ke arah cudal larinx, terletak dibagian ventral dari oesophagus. Panjang kira-kira 10 cm, dibentuk oleh cincin tulang rawan (Cartilago Trachealis) sebanyak ± 6 - 10 buah. Bentuk cincin ini tidak menutup sama sekali, tetapi terbuka di bagian belakang, diman dibagian ini berbatasan dengan eosophagus, setinggi vertebrae thorakal IV dan V. Trachea bersifat elastis dan bagian dorsalnya terdiri atas jaringan berotot polos.
Seperdua dari trachea berada di leher dan seperduanya lagi berada di dalam cavum thoracis; setinggi anggulus sternalis trachea membentuk suatu bifurcatio menjadi Bronchus kanan dan bronchus kiri.
Pada bagian Ventral trachea melekat Glandula Thyroidea.
Pada sisi lateral trchea dan oesophagus terdapat pembuluh-pembuluh darah besar yang menuju dan berasal dari daerah kepala. Di bagian ventral trachea pars cervicalis terdapat otot-otot Infra Hyoideus (melindungi trackea).
Bronchus
Kedua brochus tidak simetris, baik dalam bentuk maupun dalam ukuran; bronchus kanan mempunyai diameter yang lebih besar, bentuk lebih pendek dan arahnya lebih vertikal. Bentuk bronchus yang lebih besar ini disebabkan karena paru-paru kanan bentuknya lebih besar daripada paru-paru kiri, dan bentuk yang lebih pendek serta letaknya yang lebih vertkal sebabkan oleh karena desakan dari arcus aorta terhadap trachea. Keadaan ini menyebabkan benda-benda yang masuk (tertelan) ke dalam trachea/bronchus lebih mudah masuk ke bagian kanan.
Bronchiolus
Merupakan cabang dari bronchus sekunder yang di bagi kedalam saluran-saluran kecil yaitu Bronchiolis terminal dan bronchiolis respiratorik. Kedua bronchiolus mempunyai diameter 1 mm. Bronchiolus terminalis di lapisi cilia, tidak terjadi difusi ditempat ini. Sebagian kecil difusi terjadi bronchiolus respiratorik.
Alveolus
Duktus alveolus menyerupai buah anggur dan merupakan cabang dari bronchiolus respiratorik. Saccus alveolus mengandung alveolus yang merupakan Unit fungsional paru sebagai tempat pertukaran Gas. Diperkirakan paru-paru mengandung kira-kira 300 juta alveolus yang dikelilingi oleh kapiler darah.
Dinding alveolus dilapisi (selimuti ) oleh surfaktan sejenis lipoprotein yang sangat penting dalam mempertahankan ekspansi dan recoil paru. Surfaktan ini berfungsi : menurunkan ketegangan permukaan dinding alveolus, tanpa surfaktan yang adekuat, maka alveolus akan mengalami kolaps paru.
Pulmo (paru-paru)
Terdiri atas paru-paru kanan dan paru-paru kiri; setiap paru-paru di bentuk oleh percabangan bronchus , bronchiolus dan alveolus dan berada di dalam cavum thoracica.
Permukaan paru-paru adalah sebagai berikut :
1. Ujung cranial berbentuk bulat dan disebut Apex Pulmonis, menonjol ke atas melewati costa I.
2. Basis pulmonis atau facies difragmatica yang berhadapan dengan diafragma (mengikuti lengkungan diafragma).
3. Facies medialis atau facies medialis yang terletak berhadapan dengan mediastinum.
4. Facies costalis yang terletak menghadap ke arah costa.
Di bagian tengah pada facies mediastinalis terdapat Hilus Pulmonis, yaitu tempat dimana bronchus dan arteri pulmonalis masuk ke dalam paru-paru dan vena meninggalkan paru-paru. Seluruh struktur ini (yang masuk dan meninggalkan paru-paru) membentuk Radix Pulmonis.
Facies medialis dan facies costalis membentuk margo anterior, yang membentuk runcing dan berada dibagian anterior, sedangkan di bagian dorsal batas tersebut margo vertebralis (facies posterior) yang membentuk bulat/tumpul. Margo inferior berada di antara facies mediastinalis dan fasies costalis di satu pihak dan facies diafragmatica di lain pihak.
Paru-paru dibagi atas :
1. Paru-paru Kanan (Pulmo dester) :
Paru-paru kanan terdiri atas tiga lobus yang sesuai dengan percabangan bronchus sekunder, dan selanjutnya bercabang-cabang lagi menjadi bronchus tertiair, yang membagi
· lobus superior menjadi tiga buah segmen,
· lobus medius menjadi dua segmen
· lobus inferior mejadi lima segmen,
sehingga paru kanan terbagi menjadi sepuluh segmen
2. Paru-Paru Kiri (Pulmo sinister) :
Paru-paru kiri terdiri atas dua lobus yang mengikuti percabangan bronchus (bronchus sekunder), selanjutnya bronchus sekunder ini bercabang membentuk bronchus tertiair, yang membagi :
- lobus superior menjadi empat buah segmen
- lobus inferior menjadi empat buah segmen
sehingga paru-paru kiri terbagi menjadi delapan segmen.
Kedua paru-paru sangat lunak, elastis dan berada dalam rongga thoraks, sifatnya ringan terapung di dalam air. Paru-paru berwarna biru keabu-abuan dan berbintik bintik.
MEDIASTINUM
Di dalam cavum thoracica selain terdapat paru-paru dan Jantung, masih terdapat struktur yang terletak di antara kedua paru-paru kiri dan kanan. Struktur ini di namakan Mediastinum yang dibatasi di sebelah cranial oleh Appertura Thoracica superior, di sebelah caudal dibatasi oleh diafragma, disebelah ventral dibatasi oleh sternum dan disebelah dorsal dibatasi oleh columna vertebralis. Jadi mediastinum berada diantara kedua facies mediastinalis pulmonis.
Mediastinum dapat dibagi oleh suatu bidang khyalan yang dibuat melalui anggulus sternalis (arah horizontal) menjadi mediastinum superior dan mediastinum inferior; bidan tersebut dibagian dorsal berada setinggi discus intervertebralis yang berada di antara corpus thoracis IV dan V.
Selanjutnya mediastinum inferior dapat dibagi oleh perikardium (yang berisi jantung) menjadi mediastinum anterior, yang terletak di sebelah ventral jantung, mediastinum medius yang ditempati oleh jantung dan mediastinum posterior yang berada dibagian dorsal jantung, berisi oesophagus beserta pembuluh-pembuluh darah besar.
PLEURA
Paru-paru berada di dalam (dibungkus) oleh suatu kantong pleura (cavum pleura). Cavum pleura ini dibentuk 2 lapisan yaitu :
1. Pleura parietalis (disebelah luar).
Lapisan yang langsung berhubungan dengan paru-paru serta memasuki fisura paru-paru dan memisahkan labus-lobus dari paru-paru. Sesuai dengan letaknya, pleura parietalis memiliki 4 bagian yaitu :
a. Pleura kostalis : Menghadap ke permukaan lengkungan kosta dan otot-otot yang terdapat diantaranya, bagian depan mencapai sternum, bagian belakang melewati iga-iga disamping vertebra. Bagian ini merupakan bagian yang paling tebal dan yang paling kuat dalam dinding toraks.
b. Pars servikalis : Bagian pleura yang melewati apertura toraks superior memasuki dasar lebar dan berbentuk seperti kubah, diperkuat oleh membran suprapleura.
c. Pleura diafragmatika : bagian pleura yang berada diatas diafragma.
d. Pelura mediastinalis : Bagian pelura yang menutupi permukaan lateral mediastinum serta susunan yang terletak di dalamnya.
2. Pleura Viseralis (disebelah dalam).
Pleura parietalis melekat pada permukaan dalam cavum thoracica (dinding thorax) dan pleura viseralis melekat langsung pada permukaan paru-paru.
Di dalam cavum pleura terdapat sedikit cairan serosa lebih kurang 10 – 15 ml yang berfungsi untuk membasahi permukaan pleura (Lubrikan) yang saling berhadapan sehingga pada waktu inspirasi kedua permukaan pleura dapat bergeser secara halus (bilamana kering dapat menimbulkan stimulus batuk dan timbul rasa sakit). Permukaan antara pleura parietalis dan pleural viseralis terjadi pada tepi hilus pulmonalis (membatasi hilus pulmonalis).
PEMBULUH DARAH PARU :
Di dalam paru-paru terdapat peredaran darah ganda yaitu :
Arteri pulmonalis yang bercabang-cabang menjadi arteriola venula yang akan membentuk jalinan kapiler. Darah yang miskin oksigen dari ventrikel kanan masuk keparu-paru melalui arteri pulmonalis. Selain sistem arteri dan vena pulmonalis, terdapat pula arteri dan vena bronkialis yang merupakan percabangan dari aorta, untuk memperdarahi jaringan bronchi dan jaringan paru dengan darah kaya oksigen untuk kebutuhan metabolisme tubuh.
PERSARAFAN PARU-PARU :
Persarafan sistem pernapasan oleh nervus phrenikus yang mempersarafi diafragma, nervus vagus (N. X) yang mempersarafi thorax dan nervus thoraxicus yang mempersarafi muskulus intercosta.
NB: Untuk teman2 yang ingin mendownload materi diatas dalam bentuk .doc (Ms. Word) silahkan klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar