Sabtu, 20 Agustus 2011

SISTEM PERNAPASAN (SISTEM RESPIRASI) - PART 1

                  Setiap  sel jaringan yang hidup membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Oksigen dibawa oleh eritrosit di dalam darah menuju ke jaringan dan karbon dioksida di bawa meninggalkan jaringan. Di dalam paru-paru eritrosit melepaskan karbon dioksida ke udara dan menerima oksigen dari udara ke dalam darah.

           Paru-paru merupakan organ yang utama dalam respirasi, dan cavum nasi, pharinx, larix,
trachea dan bronchus adalah bagian dari saluran pernapasan yang membawa udara masuk ke dalam paru-paru.
Pertukaran oksigen dan karbon dioksida di dalam paru-paru disebut Respirasi Externa, dan pertukaran oksigen dan karbon dioksida  di dalam sel jaringan disebut Respirasi Interna.


SUSUNAN SISTEM PERNAPASAN 

Susunan sistem pernapasan  di mulai dari   :
§  Rongga hidung  (cavum nasi).
§  Farinx
§  Larinx
§  Trachea
§  Bronchus utama
§  Bronchiolus
§  Alveolaris.


Cavum Nasi 

            Cavum nasi adalah dua buah rongga yang terletak di kiri kanan linea mediana, yang membawa udara dari luar masuk ke dalam naso pharinx. Lubang dari cavum nasi disebelah anterior disebut Nares Anterior dan lubang yang berada di bagian Dorsal disebut Nares Posterior  (Choanae).

  • Nares Anterior   :
                  Berbentuk oval dan diperlengkapi dengan rambut (Cillia), yang berfungsi sebagai saringan (filter). Septum nasi  adalah suatu septum yang membagi cavum nasi menjadi dua bagian yang simetris, namun banyak kali terdapat deviasi dari septum nasi, baik ke kiri maupun kekanan.
                  Pada dinding lateral cavum nasi terdapat 3 buah tonjolan, yang di namakan Concha Nasalis Superior, Medius dan Inferior, yang membatasi meatus nasi superior, meatus nasi medius dan meatus nasi inferior.
                 
                  Adapun tulang-tulang yang membatasi cavum nasi dalamnya terdapat rongga berisi udara, yang disebut  Sinus Para Nasalis.
                  Sinus para nasalis dibutuhakan  untuk resonansi suara dan membuat agar tulang-tulang kepala menjadi lebih ringan.
                             

                  Sinus para nasalis di bagi atas   :
1.      Sinus Maxillaris  :
Terletak di dal;am os maxilla; atap dari sinus ini merupakan lantai dari cavum orbita. Merupakan sinus yang terbesar di bandingkan dengan yang lainnya, bermuaa ke dalam meatus medius. Kadang-kadang akar dari gigi rahang atas menembus masuk kedalam sinus ini.

2.      Sinus Ethmoidalis  (Cellulae ethmoidale)  :
Adalah rongga-rongga kecil berjumlah  8 – 10 buah, yang berada di dalam tulang di antara dinding lateral cavum nasi dan dinding medial cavum orbita, bermuara ke dalam meatus nasi superior dan meatus nasi medius.
3.      Sinus Frontalis  :
Terdapat di dalam os frontalis, disebelah cranialis cavum orbita, saluran keluarnya bermuara ke dalam meatus nasi medius.

4.      Sinus  Sphenoidalis  :
Terletak di dalam corpus ossis sphenoidalis, mempunyai lubang pada concha nasalis superior, yang disebut Appertura Sinus Sphenoidalis.

  • Mucosa Cavum Nasi   :
Permukaan cavum nasi diperlengkapi dengan suatu membrana mukosa yang tebal, yang berada di atas tulang dan disebut Mucosa Periosteum, Membrana ini dipenuhi oleh pembuluh darah, terutama pembuluh-pembuluh vena yang agak besar sehingga dapat menonjol pada permukaan. Oleh mukosa periosteum ini maka udara inspirasi dipanaskan (sesuai dengan suhu tubuh) dan juga berfungsi sebagai filter, kedua hal ini tidak terdapat bilamana seseorang bernapas melalui mulut. Mukosa tersebut  tersebut diperlengkapi dengan ujung-ujung saraf penciuman. Udara yang telah disaring dan telah dipanaskan itu diteruskan melalui Chonanae masuk kedalam naso pharinx, selanjutnya masuk ke dalam saluran oro pharinx dan kemudian ke larinx.
                       

Pharinx  :

    Pharinx menurut tempat dibagi atas 2 bagian yaitu  :
1.      Nasopharinx  :
Nasopharinx terletak tepat sebelah belakang rongga hidung, dibawah dasar dari tengkorak dan disebelah depan vertebra servikalis I dan II.
·            Nasopharinx bagian depan keluar ke rongga hidung dan bagian bawah keluar ke oropharing.
·            Audotorius (tuba eustahii) keluar ke dinding lateral nasopharing pada masing-masing sisinya.
·            Tonsil oropharinx merupakan bantalan jaringan limfe pada dinding nasopharinx posterior.

2.      Oropharinx  :
Oropharinx merupakan sesuatu yang umum pada sistem pernapasan dan sistem pencernaan karena makanan masuk ke dalamnya dari mulut dan udara masuk juga ke dalamnya dari nasopharing dan paru-paru.
·           Oropharinx pada bagian bawahnya berlanjut dengan laringofarinx, yang merupakan bagian dari farinx yang terletak dibelakang larinx, dan dengan ujung bawah esofagus.

Larinx 

         Larinx terletak pada garis tengah bagian depan leher, terbenam dalam kulit, kelenjar tiroid dan beberapa otot kecil, serta pada bagian depan laringofaringeus dan bagian atas esofagus.

Larinx merupakan struktur yang lengkap dari  :
-          Kartilago  :  Kartilago tiroid, epiglotis, kartilago krikoid, kartilago aritenoid.
-          Membran  : menghubungkan kartilago satu dengan lainnya dan dengan os hioidea.
-          Membaran mukosa
-          Pita suara
                                     
            Larinx ini biasa disebut juga Voice-box (kotak suara) yang dibentuk oleh struktur-struktur yang dapat menghasilkan suara dengan memanfaatkan udara expirasi. Saluran udara di sini dapat di kendalikan (ditahan) sehingga tekanannya di dalam saluran pernapasan di bagian cudal dapat meninggi. Dengan melakukan expirasi secara tiba-tiba (eksplosif) maka mucosanya dibersihkan dari benda-benda asing, kegiatan ini disebut Batuk.
Pada larinx dapat menghasilkan suara yang dinamakan Plica Vocalis.
Larinx mendapat persarafan dari Nervus Vagus.          
Larinx ke arah caudal melanjutkan diri pada trahea.                               


bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar